Ivo art

Ivo art
Tobit 13

Minggu, 16 September 2018

ST ALICE

SANTA ALICE

Alice lahir di Shaerbeck pada tahun 1204. Shaerbeck adalah kota kecil dekat Brussels di Belgia. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik, pandai, dan memiliki cinta yang besar kepada Tuhan. Namun, dia adalah gadis yang lemah. Pada usia tujuh tahun, dia memilih untuk bergabung dengan biara Cistercian La Cambre hingga akhir hidupnya.
Alice menjadi seorang biarawati yang memiliki sikap rendah hati. Namun, saat berada di biara, dia terjangkit penyakit kusta. Penyakit ini membuatnya harus diisolasi. Dia pun menjadi lumpuh dan buta akibat penyakit ini. Penderitaan hebat ini oleh Alice diintensikan bagi keselamatan orang-orang berdosa dan jiwa-jiwa di api penyucian.
Alice dikenal karena kerendahan hatinya. Anggota komunitas Cistercian sungguh menghormatinya dan terinspirasi olehnya. Dia mendapat anugerah penglihatan dari Tuhan. Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menyuruhnya agar tidak khawatir terhadap sakit yang dia derita. Tuhan berjanji akan menyelamatkannya di surga. Semenjak itu, Alice sering mengalami penglihatan dan dia bersyukur atas anugerah itu. Kehidupan Alice menjadi sangat spiritual karena berefleksi secara mendalam tentang penglihatan-penglihatan yang dia alami.
Penghiburan terbesar Alice berasal dari penerimaan Ekaristi Kudus. Dia tidak diizinkan minum dari piala karena alasan kesehatan. Namun, Tuhan menguatkan hati Alice bahwa menerima roti saja sudah cukup. Tuhan menampakkan diri kepada Alice dan Alice yakin bahwa Dia berada di roti dan anggur yang telah dikuduskan.
Pengalaman penglihatan dan ekstasi menjadi pengalaman rohani Alice yang sungguh luar biasa. Dia meninggal pada 11 Juni 1250 ketika berusia 46 tahun dan dia dikanonisasi pada tahun 1907 oleh Paus Pius X. Pestanya dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 Juni dan dia adalah pelindung orang buta dan lumpuh.

[Fr. Ignasius Anang Setia Darmanto, O.Carm. dalam RUAH edisi Juni 2018]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar