Ivo art

Ivo art
Tobit 13

Kamis, 23 April 2020

Santo Adelbertus


Santo Adelbertus
Santo Adelbertus dari Praha lahir sekitar tahun 956 dalam sebuah keluarga bangsawan Bohemia yang saleh. Nama aslinya adalah Voytech (Wojciech). Ketika dia menerima sakramen krisma, ia memilih nama Adelbertus sebagai nama penguatannya. Nama ini dipilihnya sebagai penghormatan kepada gurunya yang sekaligus bapa rohaninya, yakni Santo Adelbertus dari Magdeburg; seorang yang telah menyembuhkannya dari sakit, mentobatkannya dan mendidiknya dengan penuh cinta. Ketika bapa rohaninya itu meninggal pada tahun 981, Adelbertus memutuskan untuk kembali ke Bohemia.
Adelbertus ditahbiskan sebagai seorang imam oleh Uskup Deitmar di Praha. Sebagai imam muda, dia mendapat tugas untuk membantu bapak Uskup Deitmar. Dan ketika beliau meninggal dunia, Adelbertus pun terpilih sebagai uskup yang baru.
Sebagai seorang uskup, Adelbertus tetap menjalankan pola hidup askese yang telah dihidupinya. Dia tetap tidur di lantai dan berpuasa secara teratur. Dia juga dikenal sebagai seorang yang memiliki perhatian kepada yang miskin dan terlantar, khususnya mereka yang berada di penjara dan yang di pemukiman kumuh. Sikap solidernya juga diwujudkan melalui gaya hidup yang sederhana; dia memangkas semua anggaran untuk dirinya sendiri. Dia juga mereformasi keuangan keuskupan supaya tidak mengeluarkan uang yang terlalu besar.
Pembaruan hidup juga dilakukannya di antara kaum klerus dan kaum awam, terutama dalam hal “kekuasaan”. Namun usaha-usahanya mendapat perlawanan. Sampai akhirnya, Adelbertus menanggalkan jabatannya sebagai Uskup pada tahun 990 dan masuk sebuah biara di Roma. Namun ia kemudian dipanggil pulang kembali ke Praha. Belum lama menjalankan kembali tugas pengembalaannya, Adelbertus kembali mendapat perlawanan ketika dia mengekskomunikasi sekelompok bangsawan yang membunuh seorang gadis yang berzinah.
Karena peristiwa ini, Adelbertus harus meninggalkan Praha dan pergi ke Roma dan tinggal di sebuah biara Benediktin di Roma. Dengan setia, dia menjalankan tugas sebagai seorang tukang sapu dan tukang cuci piring. Lima tahun kemudian, para pemimpin Gereja menasehati Adelbertus agar kembali ke Praha. Adelbertus pun kembali memakai jubah uskup dan pulang ke Praha.
Namun, persekongkolan dibangkitkan kembali untuk melawannya. Adelbertus pun meninggalkan Keuskupan Praha dan menjadi misionaris ke Hungaria.
Di sana Adelbertus mentobatkan dan menuntun banyak orang untuk mengenal iman Kristiani, termasuk di antaranya adalah Raja Stefanus I (Santo Stefanus dari Hungaria). Kemudian, Paus Gregorius V memerintahkan Adelbertus untuk kembali menjadi uskup. Dan Sekali lagi Adelbertus taat kepada Sri Paus. Kali ini warga Praha kembali menentang Adelbertus secara terbuka. Demi keselamatan orang-orang yang disekitarnya, Adelbertus memutuskan untuk pergi - menjadi misionaris di Polandia. Di sana Adelbertus berhasil membawa banyak orang kepada Kristus. Namun, keberhasilan ini membuat para imam pagan menjadi marah.
Suatu malam ketika Adelbertus sedang tidur, seorang imam pagan bersama enam orang rekannya menangkap Adelbertus. Mereka menganiaya dan menusuk dada Adelbertus dengan tombak. Adelbertus pun wafat pada 23 April 997. Saat ini Makam Santo Adelbertus berada di Katedral Basilika “The Assumption of the Blessed Virgin Mary and St. Adalbert”, Gniezno, Polandia.
Ambillah nyawaku....Dan semoga Kristus mengampuni nyawamu…..” kata-kata terakhir St. Adelbertus di hadapan pembunuhnya. Marilah kita mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita.
(Fr. Marianus Ivo M., OCarm. Diambil dari beberapa sumber. Artikel ini pernah termuat dalam RUAH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar