SEKILAS PERJALANAN PAROKI "KRISTUS RAJA" PERDAGANGAN
KEUSKUPAN AGUNG MEDAN
Tahun 1968 pemerintah kecamatan Bandar menyetujui lokasi pembangunan gereja Katolik dan Pastoran yang terletak di jalan Sudirman, Perdagangan.
Pembangunan gereja dimulai pada tahun 1969. Dukungan dana berasal dari umat dan para donator yang disampaikan melalui Pastor Lambertus Woestenberg OFM. Cap. Selanjutnya Pastor Lambertus bersama para pengurus gereja mengajukan pembentukan Paroki ke Keuskupan Agung Medan.
Tanggal 5 Juli 1970 resmi berdiri Paroki Perdagangan dengan Pastor Paroki, Pastor Lambertus Woestenberg OFM. Cap dan Pastor rekan, Pastor Cosmas Peter O.Carm.
Ruang lingkup pelayanan Pastoral Paroki terdiri atas 40 stasi dengan Perdagangan sebagai Stasi Induk.
Sejak dari terbentuknya, Paroki Perdagangan
mendapatkan pelayanan dari berbagai Tarekat yang diawali oleh Ordo
Kapusin dan Ordo Karmel, Serikat Xaverian, Imam Projo, dan kemudian kembali
lagi ke Ordo Karmel yang melayani umat Paroki Perdagangan hingga sekarang ini.
Pada tahun 1989 Rapat Dewan Paroki Harian
(DPH) Perdagangan menetapkan nama pelindung gereja yaitu Paroki Kristus Raja
Perdagangan.
Setelah 37 tahun penggembalaan umat di paroki Perdagangan, pada tahun 2007 dilaksanakan pembongkaran gereja paroki yang lama dan dilanjutkan pembangunan gereja Paroki yang baru di bawah pimpinan Pastor Tinto Hasugian O.Carm.
Tepat pada tanggal 21 Desember 2008, Uskup Agung Medan – saat itu –
Mgr. Alfred Gontipius Datubara, OFM. Cap. Berkenan meresmikan Gereja baru
Paroki Kristus Raja Perdagangan
Melalui rapat Kevikepan di Nagahuta Pematang Siantar, pada tahun 2018 dilakukan persiapan pemekaran Paroki Perdagangan melalui pembentukan Kuasi Cinta Damai. Di akhir tahun 2020 pelayanan Pastoral Paroki Perdagangan sudah tidak meliputi Kuasi Cinta Damai.
Dan mulai saat itu, paroki Perdagangan melayani
24 stasi.