Ivo art

Ivo art
Tobit 13

Senin, 02 Oktober 2017

Santa Elisabet dari Tritunggal - Orang Kudus

SANTA ELISABET DARI TRITUNGGAL, PERAWAN
Oleh. Fr. Ignasius Hendrianto, O.Carm

Elisabet dari Tritunggal lahir pada 18 Juli 1880 di Farges-en-Septaine, Bourges, Perancis, dari pasangan Kapten Joseph Catez dan Marie Rolland. Pada 22 Juli 1880, ia dibaptis dan diberi nama Marie Josephine Elisabeth. Karena tugas militer sang ayah, keluarga itu harus pidah ke Anxone dan Dijon. Pada 19 April 1891, Elisabet menerima Komuni Pertama. Sore hari setelah Komuni Pertama ia pergi mengunjungi Priorin Karmelites, yaitu: Sr. Maria dari Yesus. Dia  menjelaskan kepadanya arti namanya yang berarti, “Kediaman Allah.”
            Walaupun tidak kaya, Marie Rolland sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya.  Elisabet didaftarkannya ke sekolah musik di Dijon. Ia dipersiapkan menjadi seorang guru piano. Saat remaja, setelah Elisabet menyambut Tubuh Kristus, ia terdorong untuk mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Sejak saat itu Elisabet sadar akan panggilannya ke Karmel. Akan tetapi, niat itu ditentang ibunya. 
Berkat tekadnya yang bulat pada 2 Agustus 1901 ia diperbolehkan oleh ibunya masuk ke biara Karmelites di Dijon. Ia menerima jubah pada 8 Desember 1901. Kemudian pada 11 Januari 1903, ia mengucapkan kaul sementara dengan mengambil nama Elisabet dari Tritunggal. Pada tanggal 1 Juli 1903, ia didiagnosis menderita penyakit Addison. Dalam keadaan sakit itu ia menemukan panggilannya yang khusus, yakni sebagai “pujian bagi kemulian Allah Tritunggal”. Sebelum kematianya, pada 9 November 1906, ia berkata,”Saya pergi kepada Terang, Kasih, dan Kehidupan.” Ia meninggal dengan usia 26 tahun. Proses beatifikasi Elisabet dilaksanakan pada tahun 1931 di Dijon. Tahun 1961 semua dokumen diserahkan ke Vatikan untuk diteliti. Akhirnya, Elisabet dibeatifikasi  oleh Paulus Yohanes Paulus II pada 25 November 1984. Paus Fransiskus menganonisasinya menjadi santa pada tanggal 16 Oktober 2016.

Refleksi: “Di dalam Sang Tak Terbatas ini, jiwaku bernafas dan dibelai tertidur, tinggal bersama dengan Allah Tritunggal dalam keabadian” (St. Elisabet dari Tritunggal).
Sumber: Tinambunan, Edison R.L. Para Kudus Karmel. Malang: Karmelindo, 2015; Elizabeth of the Trinity. I Have Found God-Complete Works, I. Washington: ICS Publications, 1984.]

NB. Artikel ini pernah termuat di RUAH tahun 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar