Ivo art

Ivo art
Tobit 13

Senin, 02 Oktober 2017

Santo Malakios dari Armagh - Orang Kudus

Santo Malakios dari Armagh
(Oleh: Fr. Marianus Ivo Meidinata, O.Carm.)

Malakios O'More lahir di Armagh, Irlandia Utara, pada tahun 1095. Hidup beriman yang dia jalani telah mengantarnya pada panggilan suci menjadi imam. Ketika menjadi imam, Gereja Irlandia menerapkan sistem klen dalam hierarki. Jabatan dalam administrasi Gereja dikuasai oleh keluarga tertentu. Itulah kebobrokan Gereja Irlandia saat itu. Dia berusaha untuk membaharui kehidupan Gereja tersebut.
Di tengah usaha ini, Malakios diberi tanggung jawab menjadi abbas di biara Bangor di County Down. Bersama 10 orang muridnya, Malakios mengelola dan membaharui kembali biara. Karena keberhasilan ini, ia ditahbiskan menjadi Uskup Down dan Connor. Kedudukan inilah yang menjadi kekuatannya untuk membaharui Gereja serta menegakkan disiplin hidup para rohaniwan.
Celsus, uskup Armagh, meminta Malakios untuk menduduki takhta keuskupan Armagh. Namun keputusan ini ditentang oleh keluarga Celsus, sebab merekalah pemegang  keuskupan ini selama 100 tahun. Namun karena keputusan sudah bulat, Malakios tetap menjadi uskup Armagh. Pada tahun 1139 ia pergi ke Roma untuk menerima pakaian kebesaran uskup agung. Dalam perjalanannya, ia singgah di biara Clairvaux, Prancis. Cara hidup para biarawan disana membuat Malakios kagum. Ketika bertemu paus, ia mengajukan permohonan untuk menetap di biara tersebut. Namun Paus Innosensius III  menolaknya.
Ketika kembali ke Irlandia, ia singgah lagi di Clairvaux. Ada empat imamnya yang tetap tinggal di sana untuk mempelajari cara hidup para biarawan. Bersama 4 orang imam itu, Malakios mendirikan biara Cistercian Mellifont, Irlandia.
Ketika tugas yang dibebankan oleh paus telah selesai dilaksanakan Malakios pergi lagi ke Roma. Ia pun singgah ke biara Clairvaux. Namun ia jatuh sakit dan meninggal dunia di biara itu pada tanggal 2 Nopember 1148 di pangkuan Santo Bernardus. Ia dinyatakan 'kudus' pada tahun 1190 oleh Paus Klemerrs III .
Malakios dikenal sebagai orang kudus yang menaruh hormat besar pada orang-orang yang telah meninggal dan rajin mendoakan keselamatan mereka. Ia selalu berusaha agar jenazah orang-orang di sekitarnya dimakamkan secara Kristiani. Tuhan melihat semangat sucinya ini, sehingga Tuhan memberinya hidup baru di surga pada tanggal 2 Nopember, tepat pada hari peringatan Jiwa-jiwa di Api Penyucian. 


Sumber: Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM. Orang Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta: Obor, 2006. Dan http://katakombe.org/para-kudus/item/malakios.html

NB. Artikel ini pernah termuat di RUAH tahun 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar