Ivo art

Ivo art
Tobit 13

Senin, 02 Oktober 2017

St. Daniele Comboni - Orang Kudus


SANTO DANIELE COMBONI
 Oleh:  Fr. Yosep Septiawan, O.Carm

Daniele Comboni lahir pada 15 Maret 1831 di Limone sul Garda di Brescia. Ia adalah anak dari Luigi Comboni dan Domenica Pace yang bekerja sebagai tukang kebun. Daniele merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Pada tanggal 20 Februari 1843, ia sekolah di Verona, sebuah institusi yang didirikan oleh Bapa Nicola Mazza. Selama menjalani studi di Verona, Daniele menemukan panggilannya karena ia terpesona dengan misi di Afrika Tengah. Akhirnya dengan tekat yang kuat, ia memasuki hidup baru sebagai seorang imam.
Daniele yang telah tiga tahun ditahbiskan menjadi imam akhirnya pergi ke tanah misi Afrika. Ia bersama dengan rekan kerja misi berangkat ke tanah Sudan. Lepas dari pandangan Daniele, tanah misi Afrika ternyata membuatnya tersentak. Ia dihadapkan pada situasi yang sulit, cuaca yang sangat ekstrim, kemiskinan yang mendera dan kematian dari rekan-rekannya. Mekipun demikian, Daniele tidak pantang menyerah dalam pelayanan. Dalam surat yang dituliskan kepada orang tuanya, Ia mengatakan demikian,” "Kami harus bekerja keras, berkeringat, mati, tetapi itu semua karena cinta kepada Yesus Kristus dan keselamatan jiwa-jiwa yang ditinggalkan di dunia, terlalu manis bagi kita untuk berhenti dari misi ini ". Setelah perjuangan panjang untuk mewartakan Injil di Afrika Tengah, pada tanggal 2 Juli 1877 Daniele Comboni ditahbiskan menjadi uskup.
Daniele dikenal sebagai seorang pejuang yang tak kenal lelah. Ide-ide dan kegiatan yang ia lakukan sugguh membuat orang terheran-heran. Hal ini terlihat dalam perjuangannya melawan perdagangan budak yang pada waktu itu sangat marak, perjuanganya untuk melawan bandit yang meresahkan umatnya dan perjuangannya untuk bertahan ditengah cuaca yang ekstrem. Daniele termasuk orang yang mampu bertahan ditengah pergolakan yang terjadi di Afrika dan cuaca yang ekstrem. Sebagaian besar dari rekannya meninggal dunia. Berulang kali misionaris datang ke Afrika tetapi sedikit yang bisa bertahan. Misi Afrika membutuhkan sosok yang kuat dalam iman dan mental. Perjalanan misinya ini merupakan salib yang akan membawanya pada kemenangan akan Kristus. 

Sumber Referensi:


NB. Artikel ini pernah termuat dalam RUAH 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar