St. Nereus dan Akhilleus
St. Nereus dan Akhilleus adalah kakak beradik yang mengabdi sebagai tentara pasukan kekaisaran Romawi dari kelompok Praetorian Guard (Pelindung Kaisar). Tradisi mengatakan bahwa mereka dibaptis oleh Santo Petrus sendiri. Melalui pembaptisan akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan pedang mereka, dan meninggalkan cara hidup yang lama. Menjadi seorang Kristiani, ternyata membuat mereka mengalami pengejaran, hingga akhrinya mereka ditangkap lalu diasingkan ke pulau Ponza. Akhirnya, mereka pun dieksekusi mati dengan dipenggal pada era kekuasaan kaisar Trajan. Mereka merelakan nyawanya sebagai martir Kristus pada abad-abad pertama kekristenan. Menurut Tradisi mereka meninggal pada tahun 304 M di pulau Terracina, Italia.
Paus Damasus menuliskan: “Mereka telah meninggalakan kemah kelaliman pemimpin mereka. Mereka melepaskan perisai, pedang, baju perang dan tombak mereka demi mengikuti Kristus. Keajaiban iman telah membuat mereka menjadi pemenang dalam kemuliaan bersama Kristus. Mereka akhirnya bahagia telah menjadi martir bagi Kristus.”
Untuk menghormati kedua martir ini, pada tahun 398, Santo Paus Siricius mendirikan sebuah gereja di Roma demi menghormati mereka. Pada abad keenam, sebuah gereja kedua dibangun di bagian lain Roma demi menghormati kedua martir ini (The basilica of Saints Nereus and Achilleus di Via delle Terme di Caracalla Roma Italia).
Mereka telah mengajar kita untuk menjadi warga gereja yang sejati. Mereka sungguh rela berkorban demi Kristus. Salib Kristus berupa; pengejaran, penangkapan, hingga pengasingan, telah mereka pikul dengan rela. Bahkan meraka pun tidak takut kehilangan nyawa demi Kristus. Beranikah kita berbalik dari cara hidup kita yang lama dan sungguh mengikuti Kristus dengan sepenuh hati? Maukah kita memikul salib kita sehari-hari sebagai ungkapan cinta kita kepada Kristus?
(Fr. Alphonsus Christ Setiawan, O.Carm. dalam RUAH edisi Mei 2018.)
(Fr. Alphonsus Christ Setiawan, O.Carm. dalam RUAH edisi Mei 2018.)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar