Ivo art

Ivo art
Tobit 13

Sabtu, 05 September 2015

Nabi Elia



Nabi Elia – Inspirator Karmelit
Oleh Marianus Ivo Meidinata

Elia adalah inspirator utama Karmelit. Dia adalah seorang nabi kontemplatif dan aktif yang hidup di hadirat Allah. Hidup Elia inilah yang menjaiwai hidup Karmelit.

Hidup Kontemplatif
Hidup doa dan bersemuka dengan Allah dijalani Nabi Elia di Gunung Karmel. Dia hidup dalam kesunyian dan keheningan yang mendalam, untuk merasakan kehadiran dan sapaan Allah. Salah satu sarana yang dipakai Allah untuk menyatakan diri kepada Nabi Elia adalah angin sepoi-sepoi (yang juga dirasakan oleh Nabi Elia).

Karmelit meneladan Nabi Elia dalam kesetiaan pada keheningan dan kesunyian, serta merenungkan hukum Tuhan siang dan malam. Hal ini dimaksudkan supaya Karmelit dapat hidup bersemuka dengan Allah mengikuti jalan hidup Sang Inspirator. Nabi Elia memaknai perjumpaan dengan Allah, dengan membawa firman Allah pada kehidupan nyata, sesuai dengan kebutuhan dan konteks zaman. Demikian pula Karmelit mendengarkan sabda Allah dalam kenyataan hidup sehari-hari dan mengamalkannya sesuai konteks zaman.
Kontemplasi berkaitan dengan kemurnian. Dengan kemurnian, Nabi Elia memiliki hati yang bebas untuk memberikan diri hanya bagi Allah dan menaruh hati untuk memperhatikan Allah dalam diri sesama. Dengan demikian dia sungguh memberikan diri bagi Allah dan sesama.

Aktif di Tengah Dunia
Hidup kontemplatif yang dihayati oleh Nabi Elia diamalkan dalam karya nyata bagi sesama. Dia mengutamakan orang miskin dan tertindas dalam menghayati keaktifannya di tengah dunia. Dia peka pada ketidakadilan serta situasi krisis dan sulit yang terjadi dalam masyarakat. Hidup ini terwujud ketika dia menolong janda di Sarfat, mewartakan sabda Allah kepada raja Ahab karena dia menindas orang miskin dan terlantar, serta melawan nabi-nabi baal.
Nabi Elia - sang inspirator utama Karmelit, sejatinya sungguh menjiwai karya aktif di tengah dunia. Penghayatan Nabi Elia bahwa Allah hadir dalam diri sesama, akhirnya menjadi dasar hidup aktif Karmelit bagi sesama. Dan inilah hasil dari buah kontemplatif yang telah dihidupi, bagai lebah-lebah yang mengumpulkan madu dan akhirnya dibagi-bagikan.

Penutup
Nabi Elia sebagai inspirator Karmelit telah memberikan teladan hidup kontemplatif dan aktif. Seruannya “Zelo zelatus sum pro Domino Deo excercituum” menjadi motto Karmelit dalam mengembankan panggilan di dunia ini. Nabi Elia menyerukan perkataan ini bukan karena dia memfokuskan hidup pada karya nyata (aktif) saja, namun juga dalam kontemplatif yang berkobar-kobar bagi Allah.
Pengangkatan Nabi Elia sebagai inspirator Karmelit adalah sebuah panggilan. Karmelit terpanggil untuk hidup sesuai jiwa Nabi Elia. Panggilan inilah yang mendorong Karmelit senantiasa hidup dalam jiwa Nabi Elia.

Sumber Buku
“Sumber-sumber Karmel” karangan Peter Slattery
“Berkobar-kobar bagi Allah” karangan Benny Phang O. Carm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar