Margareta Maria Alocoque
Oleh: Fr. Albertus Bernando Agung Hamonangan Situmorang, O.Carm.
Margareta Maria Alocoque lahir di
Buryunday, Prancis pada 22 Juli 1647 dari pasangan Alocoque dan Pilibertha. Dia
pribadi yang mandiri, tenang, saleh, manis, dan suka kesunyian. Hal ini
membawanya ke hidup doa yang tenang. Pada masa kecilnya, dia memiliki rasa
cinta-bakti dan hormat kepada Bunda Maria dan Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen
Maha Kudus.
Sejak menerima komuni pertama pada
usia 9 tahun, ia sering melakukan matiraga. Bahkan, ia sampai sakit reumatik
dan harus berada di tempat tidur. Hal ini terjadi saat ia berusia 11-15 tahun. Pada
Suatu hari, dia membuat janji kepada Maria untuk menyerahkan seluruh hidupnya
kepada Tuhan. Setelah itu, dia selalu mengalami penampakan-penampakan Tuhan
Yesus. Seketika itu juga penyakitnya
sembuh.
Pada tahun 1671 Margareta masuk biara Visitasi
di Paray-Le-Monial. Margareta dikenal sebagai biarawati yang rendah hati,
sederhana, jujur dan sabar. Namun, di sisi lain dia sering membuat suster lainnya
kesal dan marah karena lambat dan tidak trampil bekerja.
Pada 27 Desember 1673, ia mendapat
wahyu pertama yang berkenaan dengan penghormatan kepada Hati Kudus Yesus. Dalam
penampakan itu, Yesus mengatakan “orang harus menghormati hati-Nya yang kudus”.
Melalui peristiwa penampakan ini, Yesus ingin agar Margareta menyebarkan devosi
Hati Kudus Yesus. Suatu tugas berat. Apalagi banyak orang yang tidak percaya
dengan penampakan yang dialaminya. Bahkan, sebagian orang marah. Ia menderita
dan dikucilkan. Namun, ia tetap setia melaksanakan tugas mulia itu.
Terinspirasi oleh Yesus sendiri,
Margareta menetapkan jam suci untuk menghormati Yesus yang berdoa di taman
Getsemani. Ia juga diminta menyebarkan devosi Hati Kudus Yesus. Ia meninggal
pada 17 Oktober 1690. Jenazahnya masih tetap utuh sampai saat ini. Pada 18
September 1864 dibeatifikasi oleh Paus Pius IX dan dikanonisasi oleh Paus
Benediktus XV pada 13 Mei 1920. Pestanya
dirayakan setiap tanggal 16 Oktober.
Refleksi:”Saya tidak
membutuhkan sesuatu yang lain kecuali Tuhan dan untuk mengalahkan diri saya di
dalam hati Yesus”. Siapa yang berlindung pada Hati Yesus yang Maha Kudus akan
memeperoleh rahmat pertobatan istimewa. Mengunjungi Sakramen Maha Kudus
merupakan salah satu bentuk kasih kita kepada Yesus.
Sumber
Mgr.
Nicolass Martinus Schneiders, CICM. Orang
Kudus Sepanjang Tahun. Jakarta: Obor, 2006; http://www.franciscan media.org/saint-margaret-mary-alocoque.
NB. Artikel ini pernah dimuat dalam RUAH 2017